Untuk orang yang harus menggunakan transportasi agar dapat sampai ke kantor, baik dengan motor, mobil atau transportasi publik, stres akibat perjalanan adalah hal yang biasa.
Seperti dilansir AskMen.com, berikut adalah tips untuk meredakan stres akibat perjalanan ke kantor.
1. Tetap tenang
Wajah-wajah pagi hari akrab dengan ekspresi buru-buru, terutama jika harus menggunakan transportasi publik seperti kereta api atau bus. Ketergesa-gesaan ini selalu memicu rasa panik dan cemas, sedangkan kecemasan adalah salah satu bahan bakar stres.
Sebenarnya kecemasan yang datang di pagi hari ini adalah hal yang tidak perlu. Berangkat kerja dengan tenang dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik akan membuat perjalanan ke kantor menjadi lebih santai.
Apabila butuh bantuan agar dapat santai, dengarkan lagu lewat iPhone atau MP3 player, namun tetap waspada dengan sekitar agar tidak ketinggalan kereta atau bus.
2. Berpakaian yang nyaman
Bergegas dalam perjalanan sehari-hari dapat menjadi lebih berat jika tidak mengenakan pakaian yang nyaman di badan.
Apabila mengenakan sepatu yang kurang pas, pergerakan badan untuk berjalan melompati trotoar atau berlari mengejar kereta akan terhambat. Coba kenakan sepatu yang nyaman, tinggalkan sepatu yang bagus di tempat kerja dan bawa sebotol air agar tetap terhidrasi selama perjalanan.
3. Hindari gangguan
Jika sudah berhasil ke bus atau kereta api dan mendapat kursi duduk, maka artinya perjalanan ke kantor akan berlangsung dengan cukup baik.
Tapi lihat sekeliling, apakah ada orang yang merokok, memutar musik keras-keras atau melakukan hal lain yang mengganggu. Carilah tempat yang terhindar dari gangguan semacam itu.
4. Buat kesibukan sendiri
Pada hari-hari yang sibuk, perjalanan menuju kantor bisa menghabiskan waktu setidaknya satu jam di jalan. Untuk menghindari kebosanan, bekali diri dengan buku atau majalah, mendengarkan mp3 player, bisa juga sekedar membaca koran atau situs berita.
5. Jangan berebut tempat duduk
Jika perjalanan ke kantor memakan waktu yang lama, maka keinginan untuk duduk juga semakin besar dan seringkali harus berebut dengan penumpang lain.
Biasanya, tempat yang paling longgar dan tidak berdesakan adalah di bagian paling belakang atau depan. Pertimbangkan juga untuk mencari akses yang mudah ke pintu keluar.
6. Jangan berangkat terlalu mepet
Dalam perjalanan, seringkali ada kejadian tak terduga dan menyebabkan perjalanan terhenti atau terlambat sekian menit. Padahal ada pertemuan penting yang harus segera dilakukan. Untuk mengatasinya, biasakan berangkat lebih dini.
Berangkat lebih dini akan mengantisipasi hal-hal tak terduga sekaligus memiliki cukup banyak waktu untuk mempersiapkan diri.
7. Bersepeda atau berjalan kaki saat cuaca cerah
Pertimbangkan untuk berjalan kaki atau bersepeda saat cuaca cerah dan cukup mendukung. Tidak hanya menghemat waktu, uang dan terhindar dari stres yang disebabkan naik transportasi umum, bersepeda atau berjalan kaki juga baik untuk kesehatan.
8. Hindari jam-jam sibuk
Ada ratusan bahkan mungkin ribuan orang yang menggunakan transportasi umum saat jam-jam berangkat ataupun pulang kerja. Penyebab stres terbesar dari perjalanan dari dan ke kantor adalah antrian yang lama, lalu lintas macet, berdesak-desakan dan berebut.
Ada baiknya menjelajahi jam-jam sibuk tersebut, kemudian berangkat dan pulang lebih awal atau berangkat dan pulang lebih larut.
9. Merencanakan rute perjalanan
Kebanyakan penumpang ingin sampai ke tempat kerja dalam waktu yang sesingkat mungkin. Maka, rute perjalanan yang panjang biasanya dihindari.
Akibatnya, banyak orang menempuh rute yang sama hingga menyebabkan macet dan antrian yang panjang. Rencanakan rute perjalanan yang sekiranya dapat mencapai tempat kerja dengan menghemat waktu dan mendahului banyak orang.
10. Hindari delay
Sesampainya di stasiun kereta atau halte bus, masalah delay atau penundaan keberangkatan alat gransportasi bisa menjadi penyebab dari stres.
Jika tak sabar menunggu, harus mencari jalan lain ke stasiun lainnya atau menunggu bus berikutnya sehingga semakin lama terlambat ke kantor.
Periksa beberapa situs atau jejaring sosial yang dapat memantau kondisi lalu lintas agar dapat memperkirakan apakah akan terjadi masalah yang menyebabkan delay atau tidak.