Menjaga kebersihan dan kesehatan mulut, tidak hanya membantu untuk memiliki senyum yang menawan dengan gigi yang putih. Kebersihan mulut dan kesehatan mulut yang baik dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan, mengurangi risiko penyakit serius dan bahkan dapat mempertahankan daya ingat di masa tua.
Kebiasaan baik untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulut untuk anak-anak memang sebaiknya diajarkan sedini mungkin. Jika sedang tergoda untuk mengelak melakukan kebiasaan baik untuk menjaga kebersihan mulut, yang perlu diingat adalah bahwa kita merupakan panutan bagi anak-anak. Kebiasaan baik untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulut tersebut, seperti menyikat gigi, menggunakan dental floss (flossing), dan periksa ke dokter gigi secara teratur.
Dengan memiliki gigi dan gusi yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan seperti dikutip dari WebMD, Kamis (29/12/2011) antara lain:
1. Meningkatkan kepercayaan diri
Gigi yang berlubang dan penyakit gusi sering dikaitkan tidak hanya dengan bau mulut yang tidak sedap, namun juga sangat dapat mempengaruhi kepercayaan diri. Dengan mulut yang sehat yang bebas dari penyakit gusi dan gigi berlubang, kualitas hidup juga dapat menjadi lebih baik. Karena seseorang dapat makan dengan baik, tidur lebih baik, dan berkonsentrasi tanpa gigi sakit, atau infeksi mulut yang dapat mengalihkan perhatian.
2. Turunkan risiko penyakit jantung
Peradangan kronis dari penyakit gusi telah dikaitkan dengan perkembangan masalah-masalah kardiovaskular seperti penyakit jantung, penyumbatan pembuluh darah, dan stroke. Hubungan antara peradangan kronis dari penyakit gusi dengan penyakit jantung telah dibuktikan dengan banyak penelitian. Banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa, menjaga kesehatan mulut dapat membantu melindungi kesehatan secara keseluruhan.
3. Mempertahankan daya ingat
Menurut laporan Journal of Neurology, Neurosurgery & Psychiatry, orang dewasa dengan radang pada gusi (gingivitis) menunjukkan hasil yang buruk pada tes daya ingat dan kemampuan kognitif lain dibandingkan dengan mereka yang memiliki gusi dan mulut yang sehat. Gingivitis dapat menunjukkan gejala antara lain pembengkakan gusi dan gusi berdarah. Orang-orang dengan radang gusi lebih cenderung berkinerja buruk pada tes lisan untuk daya ingat dan tes keterampilan yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengurangi risiko infeksi dan peradangan pada tubuh
Kesehatan mulut yang buruk telah dikaitkan dengan perkembangan infeksi pada bagian lain dari tubuh. Hasil penelitian telah menunjukkan hubungan antara penyakit gusi dan rheumatoid arthritis. Rheumatoid arthritis, merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi. Mekanisme perusakan jaringan penghubung antara penyakit gusi dan rheumatoid arthritis adalah sama. Makan dengan diet seimbang, periksa ke dokter gigi secara teratur, dan kebersihan mulut yang baik dapat membantu mengurangi risiko kerusakan gigi dan penyakit gusi. Pastikan menyikat gigi 2 kali sehari dan flossing sekali sehari. Menggunakan obat kumur atau pasta gigi antibakteri juga dapat membantu mengurangi bakteri di mulut yang dapat menyebabkan radang gusi.
5. Membantu menstabilkan gula darah bagi yang memiliki diabetes
Orang dengan diabetes yang tidak terkontrol seringkali memiliki penyakit gusi. Memiliki diabetes dapat membuat seseorang kurang mampu melawan infeksi, termasuk infeksi gusi yang dapat menyebabkan penyakit gusi yang serius. Beberapa ahli telah menemukan bahwa, jika memiliki diabetes, maka cenderung untuk mengembangkan masalah gusi lebih parah dibandingkan dengan orang yang tanpa diabetes. Mengurangi risiko gingivitis dengan melindungi kesehatan mulut dapat membantu mengontrol kadar gula darah bagi penderita diabetes.
6. Menjaga kesehatan bayi bagi wanita hamil
Perempuan mungkin mengalami peningkatan gingivitis selama kehamilan. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara penyakit gusi dan kelahiran bayi prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Tidak semua studi telah menemukan hubungan yang erat, tetapi tidak ada salahnya untuk menjaga kesehatan mulut. Jika sedang hamil, maka sebaiknya mengunjungi dokter gigi atau dokter gigi ahli penyakit gusi (periodontist) sebagai bagian dari perawatan pranatal.